Tanggul Irigasi Jebol Ratusan Hektare Sawah Sulit Dapatkan Air


Jalan Tanotombangan Angkola tergenang air dari tanggul irigasi yang jebol di Dusun Aek Sulum Desa Situmba. (foto slp)


Padangsidempuan,Suaraperjuangan.co.id – Irigasi pertanian di Kecamatan Tanotombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara, sangat memprihatinkan. Pasalnya, sampai sekarang sejak irigasi itu dibangun, belum pernah berfungsi sepenuhnya.


Awak Infoindependen. Com Ketika mengunjungi daerah Lembah Mandailing itu akhir Januari lalu, menemukan tanggul irigasi jebol di Aek Sulum, Desa Situmba, Kecamatan Tanotombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan.  Sekitar 15 meter badan jalan terendam air, dan sebagian pinggir jalan mulai tergerus akibat derasnya air. Kerusakan irigasi ini tidak hanya mengancam putusnya badan jalan juga mengancam petani gagal tanam pada musim tanam bulan depan.


Kepala Desa Situmba Arsyalju Harahap mengatakan pihaknya sudah melaporkan jebolnya tanggul tersebut serta ada dua titik tanggul yang retak kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapanuli Selatan sebulan yang lalu.


Namun, ujar Harahap, Dinas Pekerjaan Umum Tapanuli Selatan menyebut surat kami salah alamat dan meminta kami menyurati Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sumatera Utara.


“Akibat rusaknya tanggul irigasi musim tanam padi beberapa minggu ke depan akan gagal. Kami berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera turun tangan karena sangat berdampak pada musim tanam dan putusnya badan jalan akibat arus air menggerus badan jalan,” kata Arsyalju Harahap


Dikatakan, dua bulan lalu pihaknya sudah bersurat ke Dinas PUPR Prov Sumut. Nampaknya Dinas PUPR Prov Sumut tidak tanggap terhadap jebolnya tanggul irigasi tersebut.


Menurutnya, tidak hanya kegagalan musim tanam padi terhadap ratusan hektare sawah juga putusya badan jalan di Desa Situmba tersebut akan berakibat fatal terhadap transportasi masyarakat dari Desa Situmba sampai Huta Simaninggir Desa Sipotangniari, Tanotombangan Angkola


“Kita tidak berharap hal itu terjadi terhadap masyarakat puluhan desa dan ratusan anak-anak yang sekolah di Sayurmatinggi karena terputusnya badan jalan,” kata Arsyalju Harahap  penuh harap. (Slp)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama