Ilyas Sitorus mengatakan, kegiatan ini merupakan edukasi kepada generasi muda bahwa perangko adalah alat untuk menghubungkan orang untuk saling berkomunikasi dengan yang lain melalui surat menyurat. "Mari kita jaga, agar warisan ini dapat diketahui oleh seluruh generasi, bahwa di zaman dahulu digunakan perangko sebagai alat surat menyurat dan berkomunikasi dengan yang lainnya," ucap Ilyas.
Menurut Ilyas, filateli bukan hanya koleksi, namun ada memori sejarah. Karena itu, pameran ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan peninggalan sejarah pada generasi.
“Melalui pameran ini, kita juga diingatkan akan kekayaan budaya, tradisi, dan peristiwa penting yang telah mewarnai negeri ini,” jelasnya.
Pameran ini juga menjadi wadah bagi para kolektor dan penggemar filateli untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, serta menjalin persahabatan. Sehingga diharapkan juga dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai sejarah, serta budaya bangsa.
“Saya mengajak semua pihak untuk terus mendukung perkembangan filateli di Sumut dan di seluruh Indonesia. Mari kita jaga dan lestarikan warisan ini agar tetap hidup dan memberikan manfaat bagi kita semua," katanya.
Wakil Ketua PFI filateli Rahmat Asad mengatakan, filateli adalah kegemaran mengumpulkan perangko. Kegiatan ini untuk mengingatkan dan memamerkan berbagai perangko yang dahulu digunakan, yang saat ini telah tergilas oleh perkembangan zaman digital.
"Saat ini kita menampilkan 25 ribu judul filateli serta koleksi dari beberapa yang dikumpulkan oleh penggemar filateli," ucap Rahmat Asad.
Untuk di Sumut sendiri, menuru Rahmat, akan mengangkat Istana Sultan Deli yakni Istana Maimun yang akan dijadikan sebagai perangko. Karena selama ini, istana Sultan Deli belum ada dijadikan perangko.
"Penggunaan perangko saat ini hanya digunakan sebagai koleksi saja dan itu pun hanya dilakukan oleh penggemar perangko yang untuk mengkoleksinya," katanya.
Direktur Pos Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komdigi Gunawan Hutagalung menyatakan, pihaknya akan melakukan digitalisasi pada seluru perangko nantinya.
"Program Komdigi kedepan akan melakukan digitalisasi pada seluruh perangko. Penyelenggaraan pos saat ini masih dijalankan secara tradisional. Kementerian Komdigi juga akan terus mendorong para penyelenggara pos bertransformasi secara digital," katanya.
Hadir pada kegiatan ini seluruh Sultan Deli ke-14 Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, Pengurus Daerah PFI, serta sejumlah mahasiswa dan siswa.(Red/Tim)
Sumber: Diskominfo Sumut
Posting Komentar